Tak kunjung pula musim kemarau datang di negeriku
Masih saja hujan setia membasahi bumi
Matahari murung tanpa senyum dikurung awan mendung
Tuhan mohon jangan kau kutuk negeriku
Kirimkanlah cahaya terang di Negeri yang butuh belas kasih
Lihatlah Istana Negara banjir air mata
Menetes dari mata Presiden cengeng bermental tempe
Mengeluh dan mengaduh di atas podium kehormatan
Selalu dizhalimi lawan politik katanya
Berharap simpati rakyat kere pemakan tempe
Kenapa tak kau panggil saja Mario Teguh?
Biar jiwamu tenang dan kau bisa bekerja maksimal
Apa perlu saya kenalkan dengan remaja lebay?
Mereka siap menjadi teman curhat yang baik
Diiringi musik mellow untuk meresapi kesedihan
Kalau masih belum puas?
Kau bisa update status di situs jejaring sosial
Tulis saja curahan hatimu dengan kalimat melankolis
Tentang lawan politik yang sangat menyebalkan
Beruntung kau tak menjadi presiden tahun 1945
Semoga kolonial tak datang lagi hari ini
Ah, pasti tidak mungkin
Mereka tak tega melihat muka murung presidenku
Wahai dunia, lihatlah! Presidenku sedang galau!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar