Rabu, 18 Januari 2012

Malas Menonton Film Bokep

Bokep adalah sebuah film yang bertemakan sex. Dulu ketika aku pertama kali mengenalnya masih bernama BF (Blue Film). Saat itu aku masih duduk di bangku SMP. Bolos sekolah di pagi hari untuk kemudian pergi ke salah satu rumah teman yang lagi kosong karena ditinggal kedua orang tuanya bekerja dan adik – adiknya yang sibuk menuntut ilmu di sekolah. Menghabiskan waktu bersama sahabat yang berjumlah lima anak dengan drinking alcohol, smoking di depan sebuah layar televisi 21 inci  menyaksikan sebuah tontonan menarik*yang bernama BF. Belajar berkenalan dengan vagina yang ternyata berbeda jauh bentuknya dengan penis namun sama – sama berbulu, payudara yang bentuknya sangat indah dan teman – teman sering meyebutnya gunung kembar, sperma yang menjijikkan, cara berciuman, cara memasukka penis ke lubang vagina, rintihan kenikmatan hingga penis kami ngaceng karenanya.
Sekumpulan anak kemarin sore yang belajar nakal. Mencoba hal – hal yang dilarang oleh orang tua maupun guru. Kegiatan yang berlanjut dengan berbagai macam variasi cara menikmatinya, namun aku tak sampai mencobanya di kehidupan nyata. Tak tahu dengan teman – teman yang lain.

Entah kenapa aku sekarang malas menontonnya lagi. Tengah malam yang hening aku sendirian di dalam kamar setelah pulang ngopi bersama teman – teman. Kuputuskan membuka laptop kecilku dan menyalakannya, memutar lagu – lagu cinta yang cengeng, lagu yang paling pas didengar di tengah malam yang hening. Melihat buku – buku yang tercecer di kamarku malas aku memungut untuk kemudian membacanya. Ku buka saja file – file seisi laptopku termasuk file – file rahasia yang aku hidden, isinya tulisan – tulisan curhatku yang membuatku malu jika harus dibaca orang lain, juga foto – foto perempuan yang aku kagumi. Ah, tak sengaja ternyata juga aku temukan folder yang berisi film – film bokep. Iseng – iseng aku buka saja dan isinya macam – macam, ada yang produk asing dengan alur cerita yang dikemas apik secara professional ataupun made in Indonesia dengan format 3gp yang tampak dibuat secara sembunyi – sembunyi, pemerannya kebanyakan anak – anak muda yang sudah pintar menggunakan teknologi – teknologi canggih seperti handphone yang ada kameranya ataupun handycam.

Baru aku buka yang made in Indonesia, malas banget aku menontonnya. Penisku juga tak ngaceng! Entah kenapa, aku sendiri juga tak tahu alasannya? Apakah aku sudah tak normal lagi? Langsung saja aku close film itu. Kusulut sebatang rokok mild sambil aku pikir – pikir alasan dibalik malasnya aku menonton film bokep. Setelah dipikir – pikir akhirnya aku menemukan jawabannya.

Jujur aku sangat sedih melihat culture anak muda dewasa ini. Dekadensi moral sudah menjangkiti generasi penerus bangsa ini. Khususnya culture free sex yang sudah sukses tertanam dalam gaya hidup anak muda. Entah siapa yang memulainya dulu, yang jelas mulai dari anak SMP sudah mengenalnya. Apalagi mahasiswa, status yang melekat dalam diriku. Lingkungan anak muda disekitarku menganggap free sex adalah sesuatu yang biasa baginya. Dilabeli dengan cinta menambah nikmat rasanya. 

Tapi jelas tak semua anak muda seperti itu. Aku hanya ingin men-genalisir bahwa tak bisa dipungkiri mayoritas anak muda seperti itu. Ancaman agama sudah tak menakutkan lagi, karena agama hanya mengajarkan sesuatu yang absurd. Begitu juga ancaman kesehatan masih kalah dengan kenikmatan free sex. Sanksi sosial hanya bisa berlaku ketika si perempuan sudah hamil diluar nikah. Untuk menghindarinya tim medis sudah cukup cerdas untuk membantu proses aborsi baik dengan dokternya ataupun obat – obatannya.

Jelas terlihat jika culture free sex sengaja dilestarikan di negeriku tercinta ini. Negeri yang seharusnya menjaga dan melesetarikan east culture-nya. Culture yang menunjung tinggi nilai – nilai kesopanan yang memang sebenarnya menjadi identitasnya, salah satunya sangat melarang melakukan hubungan seks di luar nikah. Tapi lihatlah negeriku kini?! Telah hanyut secara perlahan tergerus west culture yang kini menuai hasilnya setelah bekerja keras menggempur dengan proses yang dinamakan westernisasi. Sungguh malang nasib negeri yang bernama Indonesia ini. Negeri yang telah kehilangan identitasnya!

0 komentar:

Posting Komentar

lugaswicaksono.blogspot.com
 
;